Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jember menunjukkan komitmennya dalam mendukung Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS) sebagai langkah krusial untuk menekan penyebaran campak di wilayah Jember. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap peningkatan kasus campak yang mengkhawatirkan, di mana ratusan kasus terduga telah dilaporkan, dan puluhan di antaranya terkonfirmasi positif. Melihat urgensi situasi ini, pemerintah daerah bersama dengan tenaga kesehatan berupaya mempercepat cakupan imunisasi campak rubella pada anak-anak. ITAS ini dijadwalkan berlangsung serentak selama beberapa minggu, menargetkan kelompok usia tertentu yang rentan terhadap penyakit campak.
Respon PPNI Jember Terhadap Kasus Campak
Ketua DPD PPNI Jember, Mustakim, mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan kasus campak di wilayahnya. Data menunjukkan adanya 174 kasus terduga campak hingga 9 September 2025, dengan 49 kasus telah terkonfirmasi positif. Kondisi ini memicu respons cepat dari PPNI Jember untuk turut serta aktif dalam program Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS). Dukungan PPNI ini sangat penting karena campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Bentuk dukungan tersebut berupa mobilisasi anggota untuk terjun langsung ke masyarakat memberikan pelayanan imunisasi.
Jadwal dan Target Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS)
Pelaksanaan ITAS dijadwalkan mulai 6 hingga 21 Oktober. Sasaran imunisasi meliputi anak-anak usia 9-12 bulan, 12-47 bulan, 4-6 tahun, dan 7 tahun. Setelah periode ITAS serentak, akan dilanjutkan dengan tahap flipping pada 22–28 Oktober, yaitu kunjungan door to door untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada anak yang terlewatkan dalam program imunisasi, sehingga cakupan imunisasi dapat mencapai target yang diharapkan. Harapannya, dengan cakupan imunisasi yang tinggi, risiko penyebaran campak dapat diminimalisir.
Fokus Wilayah Terdampak Campak di Jember
ITAS difokuskan pada 14 wilayah yang teridentifikasi terdampak campak, yaitu Puger, Sabrang, Tempurejo, Mayang, Karangduren, Paleran, Sumberbaru, Klatakan, Sukorejo, Arjasa, Kaliwates, Sumbersari, Gladak Pakem, dan Patrang. Pemilihan wilayah ini berdasarkan data kasus campak yang ada, sehingga diharapkan imunisasi dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan penyebaran penyakit di wilayah-wilayah tersebut. Upaya ini dilakukan dengan harapan dapat memutus rantai penularan campak dan melindungi masyarakat yang rentan.
Lokasi Pelaksanaan Imunisasi yang Mudah Diakses
Kegiatan ITAS dilaksanakan di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas, posyandu, puskemas pembantu (PUSTU), TK, PAUD, hingga kelompok bermain. Tujuannya adalah untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan imunisasi. Dengan mendekatkan layanan kepada masyarakat, diharapkan partisipasi dalam program imunisasi dapat meningkat.
Peran Aktif Perawat dalam Program ITAS
PPNI Jember melibatkan 22 Dewan Pengurus Komisariat (DPK) dan ratusan perawat di lapangan. Keterlibatan aktif perawat diharapkan dapat membuat kegiatan ITAS berjalan efektif dan edukatif. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dan manfaatnya bagi kesehatan anak-anak.
Edukasi Masyarakat dan Penanganan Kekhawatiran Vaksin
Mustakim mengakui bahwa kendala di lapangan masih berkaitan dengan pemahaman masyarakat, terutama kekhawatiran soal efek panas pasca imunisasi dan isu kehalalan vaksin. PPNI Jember terus memberikan edukasi bahwa vaksin campak rubella sudah mendapat fatwa halal dari MUI dan aman untuk anak-anak. Edukasi ini penting untuk mengatasi keraguan masyarakat dan meningkatkan kepercayaan terhadap program imunisasi.
Dampak Imunisasi Campak Terhadap Kesehatan
Imunisasi campak sangat penting karena penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama bagi ibu hamil. Komplikasi tersebut meliputi keguguran hingga kematian janin, serta cacat bawaan seperti gangguan jantung, pendengaran, dan penglihatan. Oleh karena itu, ITAS juga berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Suksesnya ITAS
PPNI Jember berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, TP PKK Kabupaten Jember di bawah pimpinan Ning Ghyta Fawait, serta ormas seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kolaborasi semua elemen menjadi kunci sukses ITAS di Jember. Dukungan dari berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan program imunisasi berjalan lancar dan mencapai target yang diharapkan.