Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi usulan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengenai penempatan dana pemerintah yang menganggur di Indonesia Investment Authority (INA). Usulan ini muncul setelah Purbaya menempatkan Rp 200 triliun dana di lima bank milik negara per 12 September 2025. Luhut berpendapat, akan lebih baik jika sebagian dana tersebut juga ditempatkan di INA, sebagai sovereign wealth fund pemerintah, untuk memaksimalkan potensi investasi.
Purbaya sendiri menyatakan bahwa usulan Luhut terkait penempatan Rp 50 triliun dana ke INA adalah ide yang baik untuk meningkatkan leverage dana pemerintah yang belum terpakai. Namun, ia menyoroti bahwa INA saat ini juga masih memiliki sejumlah besar dana yang belum dikelola secara optimal. Kekhawatiran Purbaya adalah jika dana tersebut hanya digunakan untuk investasi obligasi atau deposito, manfaatnya bagi perekonomian negara tidak akan signifikan. Lalu, apa tanggapan lengkap dari Purbaya mengenai usulan suntikan dana ke INA tersebut?
Respons Menkeu Terhadap Usulan Dana INA
Purbaya menjelaskan bahwa meskipun usulan tersebut menarik, ia akan meninjau kembali kondisi internal INA terlebih dahulu. Menurutnya, percuma saja jika pemerintah menempatkan dana di lembaga yang juga belum mampu memaksimalkan penggunaan dana yang ada. Ia khawatir dana tersebut justru menganggur atau hanya digunakan untuk instrumen investasi yang kurang produktif seperti obligasi. Penempatan dana idle harus memberikan dampak yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi, bukan sekadar diparkir tanpa menghasilkan nilai tambah yang signifikan. Karena itu, ia menekankan perlunya kehati-hatian dalam mengelola dana pemerintah agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.
Pertimbangan Penempatan Dana Menganggur
Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan bahwa usulan penempatan dana ke INA belum pernah disampaikan secara langsung oleh manajemen INA kepadanya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan mengapa ia belum berencana untuk merealisasikan usulan tersebut dalam waktu dekat. Purbaya juga menyinggung pertemuan terakhirnya dengan manajemen INA dua minggu lalu, di mana isu ini tidak dibahas secara spesifik. Oleh karena itu, ia merasa perlu melakukan kajian lebih mendalam dan berdiskusi lebih lanjut dengan pihak INA sebelum mengambil keputusan terkait penempatan dana menganggur pemerintah. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap keputusan investasi didasarkan pada pertimbangan yang matang dan memiliki potensi untuk memberikan return yang optimal.
Potensi INA dalam Mengelola Investasi
Sebagai sovereign wealth fund, INA memiliki potensi besar dalam menarik investasi asing dan mengelola aset negara secara profesional. Namun, Purbaya menekankan bahwa INA juga perlu berbenah diri dan meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola dana investasi. Pemerintah akan terus memantau kinerja INA dan memberikan dukungan yang diperlukan agar lembaga tersebut dapat menjalankan perannya secara efektif. Harapannya, INA dapat menjadi motor penggerak investasi di Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Optimalisasi peran INA ini menjadi krusial dalam menarik investor dan mengelola investasi yang berkelanjutan. Pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan memberikan arahan yang diperlukan agar INA dapat mencapai tujuan tersebut.
Pentingnya Optimalisasi Dana Pemerintah
Kasus ini menyoroti pentingnya optimalisasi pengelolaan dana pemerintah yang menganggur. Dana idle yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menjadi beban bagi negara dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Pemerintah perlu mencari cara-cara inovatif untuk menginvestasikan dana tersebut secara produktif, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Penempatan dana pada instrumen investasi yang tepat dapat menghasilkan return yang signifikan dan membantu membiayai pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah terus berupaya mencari formula yang tepat untuk mengelola dana menganggur agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.