Gelombang demonstrasi yang dipimpin oleh Generasi Z (Gen Z) di Maroko terus berlanjut memasuki hari ketujuh, mengguncang sejumlah kota besar. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh tuntutan mendesak terkait perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan publik, serta seruan agar Perdana Menteri Aziz Akhannouch mengundurkan diri. Demonstrasi besar-besaran ini menunjukkan betapa kuatnya suara anak muda dalam menyuarakan aspirasi dan menuntut perubahan konkret. Massa turun ke jalan di berbagai kota, termasuk Rabat, Agadir, Casablanca, dan Tangier, menunjukkan cakupan nasional dari gerakan ini.
Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar adalah anak muda Gen Z, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap berbagai masalah yang dihadapi negara, terutama dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Mereka menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dan memastikan akses yang lebih baik terhadap layanan publik yang berkualitas. Semangat perubahan dan harapan akan masa depan yang lebih baik menjadi pendorong utama di balik aksi demonstrasi ini.
Tuntutan Reformasi dan Pengunduran Diri Perdana Menteri
Demonstrasi yang dimotori Gen Z Maroko ini memiliki dua tuntutan utama yang menjadi fokus utama aksi mereka. Pertama, mereka menyerukan reformasi menyeluruh dalam sistem layanan kesehatan dan pendidikan publik. Mereka berpendapat bahwa sistem yang ada saat ini tidak memadai dan gagal memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama bagi mereka yang berasal dari lapisan sosial ekonomi yang lebih rendah. Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan pendidikan yang layak dianggap sebagai hak dasar yang harus dijamin oleh negara.
Tuntutan kedua yang tak kalah penting adalah desakan agar Perdana Menteri Aziz Akhannouch mengundurkan diri. Para demonstran merasa bahwa pemerintah saat ini tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara dan tidak mewakili kepentingan rakyat. Mereka menyerukan perubahan kepemimpinan yang diharapkan dapat membawa angin segar dan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan yang ada. Tuntutan ini mencerminkan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap pemerintah dan harapan akan perubahan politik yang signifikan.
GenZ 212: Kekuatan di Balik Layar Demonstrasi
Kelompok yang menamakan diri GenZ 212 memegang peranan penting dalam mengorganisir dan mengkoordinasikan aksi demonstrasi ini. Komunitas daring ini terbentuk di platform Discord pada pertengahan September dan dengan cepat berhasil mengumpulkan hampir 170.000 anggota. Nama kelompok ini merujuk pada generasi yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, serta kode telepon negara Maroko, +212, yang menjadi identitas pemersatu.
Meskipun memiliki jumlah anggota yang besar, kepemimpinan kelompok ini belum diketahui secara pasti. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ini lebih bersifat organik dan berasal dari bawah, di mana setiap anggota memiliki peran dalam menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan perubahan. GenZ 212 secara konsisten menyerukan aksi damai dan menolak segala bentuk kekerasan maupun perusakan. Mereka menekankan pentingnya menjaga aksi tetap damai dan fokus pada penyampaian pesan secara efektif.
Aksi Damai dan Solidaritas dalam Demonstrasi
Dalam pernyataan terbarunya, GenZ 212 kembali meminta para peserta aksi untuk mengenakan pakaian hitam sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban luka dan tewas. Seruan ini menunjukkan kepedulian kelompok terhadap para korban kekerasan dan keinginan untuk menunjukkan persatuan dalam menghadapi kesulitan. Meskipun sempat terjadi insiden kekerasan dan vandalisme pada hari-hari sebelumnya, laporan dari jurnalis AFP menyebutkan bahwa aksi pada Kamis dan Jumat berlangsung relatif damai.
Salah satu demonstran, Yasser (20), mengungkapkan kegelisahannya mengenai kualitas pendidikan di Maroko. Ia merasa kesulitan di universitas karena tingkat pendidikan yang diterimanya di SMA tidak memadai. Pengalaman Yasser mencerminkan keluhan banyak anak muda Maroko yang merasa sistem pendidikan tidak mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi tantangan di masa depan. Aksi damai ini menjadi wadah bagi mereka untuk menyuarakan keluhan dan menuntut perubahan yang lebih baik.
Respon Uni Eropa dan Seruan untuk Menahan Diri
Di tengah situasi yang memanas, Uni Eropa turut angkat suara. Dalam pernyataan resminya, mereka mengakui pentingnya partisipasi pemuda dalam kehidupan publik dan meminta semua pihak untuk menahan diri. Pernyataan ini menunjukkan perhatian internasional terhadap situasi di Maroko dan harapan agar semua pihak dapat menyelesaikan masalah ini secara damai dan konstruktif.
Respon Uni Eropa juga menyoroti pentingnya menghormati hak-hak dasar warga negara, termasuk hak untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Diharapkan bahwa pemerintah Maroko akan mendengarkan aspirasi para demonstran dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka suarakan.