Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan terkait rencana pendirian pusat family office di Bali yang digagas oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Purbaya menyatakan bahwa isu ini sudah lama dibahas dan dirinya tidak terlibat secara langsung dalam perencanaan tersebut. Sebagai Menteri Keuangan, ia mempersilakan rencana tersebut untuk direalisasikan, namun dengan tegas menekankan bahwa pendanaannya tidak boleh berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penegasan ini disampaikan di tengah persiapan pemerintah untuk menarik investasi lebih banyak dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di mata investor global. Konsep family office sendiri bertujuan untuk mengelola aset keluarga-keluarga kaya secara profesional dan terstruktur.
Purbaya menjelaskan bahwa jika DEN memiliki sumber pendanaan sendiri, maka pembangunan pusat family office dipersilakan. Ia menegaskan prioritasnya adalah mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran, efektif, dan efisien, serta memastikan tidak ada kebocoran dalam pelaksanaannya. Dukungan terhadap inisiatif ini tetap diberikan, meskipun Purbaya mengaku belum sepenuhnya memahami konsep family office secara mendalam, meskipun Luhut sering membahasnya.
Dukungan Pemerintah untuk Pendirian Family Office di Indonesia
Pemerintah Indonesia memang menunjukkan sinyal positif terkait pendirian family office. Pada Maret 2025, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membentuk tim khusus untuk mewujudkan rencana ini. Luhut menyebutkan bahwa timnya di DEN telah bekerja selama enam bulan untuk mempersiapkan pembentukan family office di Indonesia. Pembentukan tim ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan rencana tersebut. Diharapkan dengan adanya tim ini, proses pendirian family office dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang ditetapkan. Pemerintah menargetkan pembentukan family office dapat terwujud di tahun yang sama.
Luhut Optimis dengan Pembentukan Family Office
Luhut Binsar Pandjaitan optimis bahwa family office dapat segera terwujud. Ia mengklaim telah menerima berbagai masukan dari pelaku pengelola family office, termasuk Ray Dalio, seorang investor terkemuka dari AS yang juga merupakan pendiri Bridgewater Associates dan kini menjadi penasihat dekat Presiden Prabowo Subianto. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Prabowo dan jajaran menteri, termasuk Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani Indrawati, semakin memantapkan keyakinan Luhut. Ia menekankan bahwa persetujuan dari pihak yang akan menempatkan dana sangat penting dalam keberhasilan pembentukan family office ini. Optimisme ini didasari oleh keyakinan bahwa family office akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Konsep Family Office dan Lokasi Potensial di Indonesia
Rencana pembentukan wealth management center atau family office di Indonesia telah mendapat restu sejak era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Family office didefinisikan sebagai perusahaan swasta yang bertugas mengelola kekayaan keluarga-keluarga kaya. Pemerintah berencana menempatkan family office di dua lokasi strategis, yaitu Bali dan Ibu Kota Negara (IKN). Pemilihan Bali dan IKN sebagai lokasi family office diharapkan dapat menarik minat investor dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi di kedua wilayah tersebut. Bali dengan potensi pariwisatanya dan IKN sebagai pusat pemerintahan baru, dinilai sebagai lokasi yang ideal untuk pengembangan family office. Keberadaan family office ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.