Pemerintah Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di wilayah Gaza sejak awal Oktober 2025. Agresi ini telah merenggut nyawa banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Serangan ini terjadi meskipun ada seruan gencatan senjata dari berbagai pihak, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat konflik yang berkepanjangan ini, dengan ribuan orang terluka dan puluhan ribu lainnya mengungsi. Upaya mediasi terus dilakukan untuk mengakhiri kekerasan dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Serangan Israel Intensif di Gaza: Ratusan Nyawa Melayang
Menurut keterangan pemerintah Gaza, pasukan Israel telah meluncurkan setidaknya 230 serangan udara sejak Sabtu, 4 Oktober 2025. Serangan-serangan ini mengakibatkan tewasnya 118 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Korban jiwa terbanyak tercatat di kota Gaza, di mana 72 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut. Intensitas serangan ini menunjukkan eskalasi konflik yang signifikan, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kemanusiaan yang lebih besar.
Abaikan Seruan Gencatan Senjata: Agresi Berlanjut
Pemerintah Gaza mengecam tindakan Israel yang terus melanjutkan agresi meskipun ada seruan gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump. Mereka menyatakan bahwa Israel mengabaikan seruan tersebut dan terus menyerang warga Palestina di Jalur Gaza. Sikap ini menunjukkan kurangnya kemauan untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai dalam konflik tersebut. Desakan internasional untuk segera mengakhiri agresi semakin menguat seiring dengan meningkatnya jumlah korban sipil.
Dampak Konflik: Ribuan Warga Palestina Jadi Korban
Data dari Aljazeera menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, lebih dari seribu warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak, telah tewas di wilayah Tepi Barat. Selain itu, ribuan lainnya mengalami luka-luka akibat konflik yang berkepanjangan. Jumlah warga Palestina yang ditahan juga sangat tinggi, dengan ribuan orang ditahan tanpa dakwaan yang jelas. Situasi ini menggambarkan penderitaan mendalam yang dialami oleh warga Palestina akibat konflik yang tak berkesudahan.
Desakan Trump untuk Hentikan Pengeboman Gaza
Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada Israel untuk segera menghentikan pengeboman di Gaza. Dia juga menyatakan bahwa Hamas siap untuk perdamaian abadi setelah kelompok tersebut menanggapi proposalnya untuk mengakhiri perang. Desakan ini menunjukkan adanya upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dan mencapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Namun, masih terdapat perbedaan mendasar dalam tuntutan masing-masing pihak yang menjadi penghalang bagi tercapainya kesepakatan.
Tuntutan Hamas untuk Akhiri Konflik Gaza
Hamas menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza berdasarkan rencana Trump, namun dengan beberapa tuntutan. Mereka menginginkan gencatan senjata permanen dan komprehensif, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan dimulainya proses rekonstruksi komprehensif di bawah pengawasan badan teknokratis nasional Palestina. Tuntutan-tuntutan ini mencerminkan aspirasi rakyat Gaza untuk hidup dalam damai dan membangun kembali wilayah mereka yang hancur akibat konflik. Namun, Israel belum bersedia menerima semua tuntutan tersebut, terutama terkait dengan pelucutan senjata Hamas.