Emas kembali mencetak rekor tertinggi, bahkan menembus level US$4.000 per troy ons di pasar berjangka Amerika Serikat. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada akhir bulan ini, serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Investor berbondong-bondong mencari perlindungan dalam emas, sehingga memicu reli harga yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sentimen pasar yang kuat menunjukkan bahwa tren kenaikan ini mungkin akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, didorong oleh faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap inflasi. Para analis memperkirakan bahwa emas dapat terus menjadi aset yang menarik di tengah lanskap ekonomi yang penuh tantangan saat ini.
Kinerja Harga Emas Terkini
Pada perdagangan terakhir, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,58%, mencapai level US$3.983,55 per troy ons. Bahkan sempat menyentuh level tertinggi intraday di US$3.985,48 per troy ons, hanya sedikit lagi untuk mencapai level psikologis penting di US$4.000 per troy ons. Kenaikan ini menandai rekor penutupan tertinggi selama tiga hari berturut-turut, menunjukkan momentum bullish yang kuat di pasar emas. Dalam tiga hari terakhir, harga emas telah melonjak sebesar 3,3%, mencerminkan sentimen positif yang berkelanjutan di kalangan investor. Pada perdagangan terkini, harga emas dunia di pasar spot menunjukkan penguatan sebesar 0,15%, berada di posisi US$3.989,69 per troy ons. Pasar utama emas spot, yaitu London over-the-counter (OTC), tetap menjadi acuan global dalam penentuan harga.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Harga emas berjangka AS melonjak melewati US$4.000 per ons untuk pertama kalinya, dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed serta permintaan safe-haven yang kuat akibat penutupan sebagian pemerintahan AS. Peter Grant dari Zaner Metals menyebutkan bahwa aliran safe haven terus berlanjut karena penutupan pemerintah AS belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian dalam jangka pendek. Emas, sebagai instrumen non-imbal hasil, cenderung berkinerja baik selama masa ketidakpastian dan kondisi suku bunga rendah. Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi, pembelian bank sentral, arus masuk ke ETF emas, dan melemahnya nilai dolar.
Dampak Penutupan Pemerintah AS
Penutupan pemerintah AS yang memasuki hari ketujuh telah menunda rilis indikator ekonomi utama, memaksa investor untuk mengandalkan data sekunder non-pemerintah dalam mengukur waktu dan tingkat penurunan suku bunga The Fed. Gejolak politik di Prancis dan Jepang juga mempengaruhi pasar mata uang dan obligasi. Investor saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan ekspektasi pemangkasan tambahan pada bulan Desember. Bank sentral China juga terus menambah cadangan emasnya selama sebelas bulan berturut-turut.
Prospek Harga Emas ke Depan
Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi US$4.900 per troy ons, didasarkan pada arus masuk dana ETF Barat yang kuat dan potensi pembelian oleh bank sentral. Ray Dalio merekomendasikan investor untuk mengalokasikan sekitar 15% portofolio mereka ke emas, karena instrumen utang dianggap kurang efektif dalam menyimpan kekayaan. Emas dinilai sebagai aset yang berkinerja baik ketika sebagian besar portofolio mengalami penurunan. Namun, Bank of America (BofA) mengingatkan investor untuk berhati-hati menjelang level US$4.000, menekankan bahwa emas menghadapi risiko uptrend exhaustion yang dapat memicu konsolidasi atau koreksi pada kuartal keempat.
Pergerakan Harga Perak
Berbeda dengan emas, harga perak di pasar spot mengalami penurunan sebesar 0,91% pada penutupan perdagangan terakhir, berada di level US$48,10 per troy ons. Pada perdagangan terkini, harga perak juga menunjukkan pelemahan sebesar 0,08%, berada di level US$47,82 per troy ons. Pergerakan harga perak yang berlawanan dengan emas menunjukkan dinamika pasar yang berbeda untuk kedua logam mulia ini.