Pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif dengan kenaikan signifikan. Peningkatan ini didorong oleh sentimen pasar yang optimis dan aktivitas beli bersih investor asing yang cukup besar. Kondisi ini memberikan harapan baru bagi para pelaku pasar dan mengindikasikan potensi pertumbuhan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang. Pergerakan IHSG ini menjadi perhatian utama para investor dan analis pasar, karena mencerminkan kondisi ekonomi dan sentimen investasi secara keseluruhan.
Kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh kinerja beberapa sektor utama yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor energi, industri dasar, dan infrastruktur menjadi penyumbang utama penguatan indeks. Selain itu, aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia juga menjadi faktor penting yang mendukung kenaikan IHSG. Dengan kondisi ini, pasar saham Indonesia diharapkan dapat terus menunjukkan kinerja yang baik dan memberikan keuntungan bagi para investor. Analis pasar memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan tren positifnya dalam beberapa waktu mendatang, meskipun tetap ada risiko koreksi yang perlu diwaspadai.
Pergerakan IHSG Awal Perdagangan
IHSG dibuka pada level 8.182,66 dan terus bergerak naik mencapai 8.183,59, dengan rentang pergerakan antara 8.176,03 hingga 8.190,66. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Volume transaksi tercatat sebanyak 7,89 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp663,10 miliar dan frekuensi 74,22 ribu kali. Aktivitas investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp2,02 triliun di seluruh pasar, menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pasar saham Indonesia. Pembelian asing mencapai Rp8,66 triliun, sementara penjualan tercatat sebesar Rp6,64 triliun.
Partisipasi Investor Domestik dan Asing
Investor domestik masih mendominasi dengan porsi 72,89 persen dari total transaksi, sementara investor asing berkontribusi 27,11 persen. Data ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih didukung oleh partisipasi yang kuat dari investor lokal. Keseimbangan antara partisipasi investor domestik dan asing penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan pasar saham.
Saham-saham dengan Kenaikan dan Penurunan Signifikan
Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan, antara lain Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang melonjak 25,00 persen ke Rp490, Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) naik 24,68 persen ke Rp394, dan Pinago Utama Tbk (PNGO) melesat 22,22 persen ke Rp4.620. Disusul oleh Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang naik 21,91 persen ke Rp1.530 dan Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang menguat 20,86 persen ke Rp452.
Daftar Saham yang Mengalami Koreksi
Di sisi lain, beberapa saham mengalami koreksi, antara lain Lion Metal Works Tbk (LION) turun 13,79 persen ke Rp500, Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 9,79 persen ke Rp258, serta Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) turun 8,79 persen ke Rp332. Penurunan ini perlu dicermati oleh investor untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut.
Analisis Sektoral: Sektor Unggulan dan Kontributor Utama
Hampir seluruh sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh energi yang naik 1,01 persen, basic industry 1,12 persen, serta infrastruktur 0,79 persen. Sektor keuangan dan teknologi masing-masing naik 0,31 persen dan 0,52 persen, sedangkan non-cyclical menguat tipis 0,03 persen. Kinerja positif sektor-sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG.
Faktor Pendorong Penguatan IHSG
Penguatan IHSG pada awal pekan kedua Oktober ini ditopang oleh aliran dana asing yang kembali masuk, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar di sektor energi dan industri dasar. Optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik menjelang rilis data inflasi bulan September juga menjadi faktor pendorong.
Proyeksi IHSG dan Sentimen Pasar dari Indo Premier Sekuritas
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini. Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik, penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa, serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
Analisis dan Rekomendasi dari Equity Analyst IPOT
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu. Meski demikian, Imam mengingatkan adanya risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022. Imam Gunadi menyimpulkan bahwa IHSG berpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed.