Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi pertanian yang digagas oleh Polri dalam upaya mendukung swasembada pangan nasional. Langkah konkret Polri terjun langsung dalam program pertanian dinilai sebagai contoh kolaborasi efektif lintas sektor yang patut dicontoh dan ditingkatkan. Gibran menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden. Apresiasi ini disampaikan saat menghadiri acara penanaman jagung serentak yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Tangerang, Banten. Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, Bulog, hingga masyarakat, kelompok tani, perguruan tinggi, sektor swasta, dan pondok pesantren. Gibran berharap, keterlibatan berbagai elemen masyarakat ini dapat mempercepat terwujudnya ketahanan pangan yang kuat. Ia juga menyoroti pentingnya peran anak muda dalam pengembangan teknologi pertanian modern.
Apresiasi Wapres Gibran untuk Inovasi Pertanian Polri
Wapres Gibran Rakabuming Raka secara khusus mengapresiasi inovasi yang dilakukan Polri dalam mendukung sektor pertanian. Menurutnya, Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan merupakan langkah positif yang perlu didukung dan dikembangkan lebih lanjut. Ia melihat bahwa pendekatan Polri yang melibatkan berbagai pihak, termasuk petani, akademisi, dan sektor swasta, menjadi kunci keberhasilan program ini. Gibran berharap, sinergi semacam ini dapat terus ditingkatkan untuk mencapai target swasembada pangan.
Peran Polri dalam Mendukung Produktivitas Sektor Pertanian
Gibran menyoroti peran aktif Kapolri dalam program penanaman jagung yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Ia menilai langkah ini sebagai gerakan yang sangat baik untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Gibran juga mengapresiasi inovasi pertanian yang ditampilkan, termasuk penggunaan teknologi modern seperti drone dan kecerdasan buatan (AI). Ia mendorong agar teknologi tersebut dapat lebih banyak diterapkan di sektor pertanian guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, diharapkan sektor pertanian dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Dorongan Pemanfaatan Teknologi Modern di Sektor Pertanian
Gibran mendorong pemanfaatan teknologi modern di sektor pertanian, termasuk drone dan kecerdasan buatan (AI). Ia berharap lebih banyak anak muda terlibat dalam riset dan pengembangan alat modern di pertanian. Selain itu, Gibran juga menyoroti pentingnya inovasi pengolahan jagung pascapanen menjadi berbagai produk bernilai tambah, seperti tepung, etanol, bahan pengganti plastik, dan pakan ternak. Diversifikasi produk jagung ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Inovasi Polri dalam Meningkatkan Hasil Panen Jagung
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa Polri telah melakukan berbagai inovasi untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk pemanfaatan bibit unggul hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara. Kombinasi kedua inovasi ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen jagung secara signifikan, dari 4 ton per hektare menjadi 9 hingga 14 ton per hektare. Peningkatan hasil panen ini tentu memberikan dampak positif bagi petani dan berkontribusi pada peningkatan produksi jagung nasional.
Pemanfaatan Limbah Organik dan Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk
Polri juga memanfaatkan sampah organik seperti sisa sayuran, buah, daun kering, dan limbah dapur untuk diolah menjadi eco-enzyme maupun pupuk kompos. Selain itu, dilakukan pula pembudidayaan kelinci di Bangka Belitung, di mana kotoran kelinci dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pemanfaatan limbah organik dan kotoran kelinci ini merupakan solusi ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah.
Pengolahan Lahan Basah dengan Tingkat Keasaman Tinggi
Dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah, Polri bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat mengolah lahan basah dengan tingkat keasaman pH di bawah 5 menjadi lahan produktif dengan memanfaatkan batu asal Korea. Inovasi ini mampu menetralkan keasaman serta meningkatkan pH tanah, sehingga lahan basah yang sebelumnya tidak produktif dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Pada lahan basah seluas 5 hektare di Kalimantan Selatan, telah dilakukan empat kali panen dengan rata-rata produksi mencapai 8 ton per hektare.
Pemanfaatan Teknologi Solar Water Pump dan Watergen
Polri juga memanfaatkan teknologi Solar Water Pump yang menggunakan panel surya untuk menggerakkan pompa air. Teknologi ini mendukung sistem irigasi pertanian secara efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, Polri turut memanfaatkan teknologi Watergen yang mampu menghasilkan air bersih dari kelembapan udara. Teknologi ini memberikan solusi bagi daerah pertanian kering, sehingga ketersediaan air dapat tetap terjaga untuk menunjang produktivitas.