Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil tindakan cepat setelah ditemukannya cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Pemeriksaan kesehatan intensif dilakukan terhadap pekerja dan warga sekitar lokasi, menghasilkan temuan yang mengkhawatirkan namun juga memberikan harapan. Sembilan orang dinyatakan positif terpapar Cesium-137 berdasarkan pemeriksaan whole-body counter (WBC) dan segera dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk penanganan lebih lanjut. Meskipun tidak menunjukkan gejala, mereka tetap menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai. Kejadian ini memicu serangkaian langkah preventif dan edukatif bagi masyarakat Cikande dan sekitarnya, dengan tujuan meminimalkan risiko paparan dan memberikan informasi yang akurat mengenai bahaya serta penanganan Cesium-137. Kemenkes mengimbau warga untuk proaktif memeriksakan diri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah perlindungan diri.
Efek Radioaktif Cesium-137 yang Perlu Diwaspadai
Cesium-137 (Cs-137) merupakan isotop radioaktif yang dapat menimbulkan dampak kesehatan serius jika manusia terpapar. Paparan ini dapat terjadi melalui berbagai cara, baik secara eksternal maupun internal. Paparan eksternal terjadi ketika sumber radiasi berada di luar tubuh, sementara paparan internal terjadi ketika zat radioaktif masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau melalui luka terbuka. Efek paparan Cs-137 sangat bervariasi, tergantung pada dosis radiasi yang diterima, durasi paparan, dan kondisi kesehatan individu. Penting bagi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar kawasan industri, untuk memahami potensi bahaya dan gejala yang mungkin timbul akibat paparan radioaktif ini.
Gejala Jangka Pendek Akibat Paparan Cesium
Efek jangka pendek paparan Cs-137 dapat bermanifestasi sebagai sindrom radiasi akut. Gejala-gejala yang mungkin timbul meliputi mual, muntah, diare, kelelahan yang tidak biasa, sakit kepala, dan penurunan jumlah sel darah putih. Selain itu, paparan radiasi juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan, yang ditandai dengan kemerahan, lepuh, dan luka bakar radiasi. Pada kasus paparan radiasi yang sangat tinggi, risiko pendarahan, infeksi berat, kerusakan organ vital, bahkan kematian dapat meningkat secara signifikan. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala ini setelah berpotensi terpapar radiasi.
Dampak Jangka Panjang Paparan Radioaktif Cesium
Selain efek jangka pendek, paparan Cs-137 juga dapat menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya. Paparan rendah secara berulang atau paparan internal dapat meningkatkan risiko kanker akibat kerusakan DNA. Gangguan pada sumsum tulang dan sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya. Wanita hamil yang terpapar radiasi juga berisiko mengalami kelainan pada janin yang dikandungnya. Meskipun sebagian besar paparan yang ditemukan di Cikande masih dalam level yang dapat ditangani, pemantauan kesehatan jangka panjang tetap diperlukan untuk mendeteksi dan mengatasi potensi efek jangka panjang.
Imbauan Pemeriksaan dan Langkah Deteksi Paparan Cesium
Kemenkes mengimbau masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan industri Cikande, untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan di puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah. Proses deteksi paparan dilakukan secara berlapis. Pertama, surveymeter digunakan untuk mengukur paparan eksternal radiasi pada tubuh dan pakaian. Jika terdeteksi paparan, dilakukan dekontaminasi dengan mandi dan mengganti pakaian, kemudian diperiksa ulang. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat indikasi penurunan limfosit. Jika limfosit rendah, dilakukan whole-body counter (WBC) untuk mendeteksi paparan radiasi internal dan mengukur kadar cesium yang masuk ke tubuh. Jika terindikasi serius, pasien dirujuk ke RS Fatmawati untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
Langkah Cepat Penanganan Cemaran Radioaktif Cikande
Pemerintah melalui Satgas Penanganan CS-137 telah mengambil langkah cepat di wilayah Cikande dan sekitarnya, dalam radius 5 km. Langkah-langkah tersebut meliputi edukasi dan komunikasi risiko kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada, serta pemantauan kesehatan masyarakat, termasuk keluarga dan kontak serumah. Pemeriksaan akan diperluas menunggu hasil pemetaan dari BAPETEN dan BRIN. Masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan, mandi setelah beraktivitas di area berisiko, mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko paparan Cs-137 dapat diminimalkan.