Aplikasi video berbasis kecerdasan buatan (AI), Sora, baru-baru ini mencuri perhatian dunia. Dikembangkan oleh OpenAI, platform ini memungkinkan pengguna membuat video pendek hanya dengan mengetikkan perintah atau deskripsi teks. Dalam waktu singkat setelah peluncurannya, Sora langsung mencetak rekor baru dengan mencapai satu juta unduhan hanya dalam lima hari. Pencapaian ini menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap teknologi AI yang dapat menghasilkan konten visual secara instan. Kehadiran Sora memicu perbincangan tentang masa depan produksi video dan potensi AI dalam mengubah cara kita berkreasi. Namun, di balik popularitasnya, Sora juga menghadapi tantangan terkait hak cipta dan penggunaan karakter-karakter ikonik yang mungkin melanggar aturan.
Sora: Aplikasi AI Pembuat Video yang Viral
Sora, aplikasi video AI terbaru dari OpenAI, telah menjadi sensasi dalam waktu singkat. Popularitasnya meroket, dan dalam hitungan hari, aplikasi ini berhasil menarik perhatian jutaan pengguna. Keunggulan utama Sora terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan video pendek berkualitas tinggi hanya dengan bermodalkan teks atau perintah sederhana. Pengguna dapat dengan mudah menciptakan visualisasi dari ide-ide mereka tanpa memerlukan keterampilan editing video yang rumit. Fenomena ini menunjukkan bagaimana teknologi AI semakin mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat luas untuk berbagai keperluan kreatif.
Pertumbuhan Pengguna Sora yang Fantastis
Pertumbuhan pengguna Sora sangatlah mencengangkan. Hanya dalam waktu lima hari sejak peluncurannya, aplikasi ini telah diunduh sebanyak satu juta kali. Kepala Sora OpenAI, Bill Peebles, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini melalui media sosial. Ia juga mengakui bahwa timnya tengah bekerja keras untuk mengimbangi pertumbuhan yang pesat ini. Saat ini, Sora baru tersedia untuk perangkat iOS dan menduduki peringkat pertama di App Store Apple. Perlu dicatat bahwa akses ke Sora masih menggunakan sistem undangan, yang berarti pengguna memerlukan kode khusus untuk dapat menggunakannya. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih besar lagi ketika akses ke aplikasi ini dibuka untuk publik secara luas.
Sora vs. ChatGPT: Perbandingan Popularitas Aplikasi OpenAI
Popularitas Sora mengingatkan kita pada kesuksesan pendahulunya, ChatGPT. Chatbot AI ini juga mencuri perhatian dunia setelah diluncurkan pada tahun 2022. Dalam waktu dua bulan, ChatGPT berhasil meraih lebih dari 100 juta pengguna. Saat ini, ChatGPT memiliki sekitar 800 juta pengguna aktif mingguan. Meskipun keduanya berasal dari OpenAI, Sora dan ChatGPT memiliki konsep yang berbeda. ChatGPT adalah chatbot yang dapat berinteraksi dengan pengguna melalui teks, sementara Sora adalah aplikasi yang menghasilkan video berdasarkan perintah teks. Perbedaan ini mencerminkan beragamnya aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari.
Kontroversi Hak Cipta di Balik Kesuksesan Sora
Meskipun populer, peluncuran Sora tidak lepas dari kontroversi. Reaksi keras muncul terkait dugaan pelanggaran hak cipta. Video yang dihasilkan oleh Sora menampilkan karakter-karakter dari acara populer seperti Spongebob Squarepants, Rick and Morty, dan South Park. Hal ini memicu kekhawatiran tentang penggunaan karakter yang sudah ada tanpa izin. Motion Picture Association (MPA), yang mewakili industri film dan video, telah menyoroti masalah ini dan mendesak OpenAI untuk mengambil tindakan tegas. CEO MPA, Charles Rivkin, menekankan bahwa hukum hak cipta melindungi hak-hak kreator dan OpenAI perlu menghormati hal tersebut.