Pasar keuangan global dikejutkan oleh pengumuman mendadak dari potensi penerapan tarif baru oleh Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Cina. Langkah ini, yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump, menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih intensif antara dua ekonomi terbesar dunia. Dampaknya langsung terasa di berbagai sektor, mulai dari pasar saham hingga aset kripto, memicu aksi jual yang signifikan dan meningkatkan volatilitas. Investor bereaksi dengan cepat, melepaskan aset berisiko dan mencari perlindungan di aset yang lebih aman. Sentimen pasar berubah menjadi sangat hati-hati, mencerminkan ketidakpastian yang meluas tentang bagaimana eskalasi ketegangan perdagangan ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas keuangan. Reaksi pasar ini menjadi pengingat tentang betapa rentannya pasar terhadap perubahan kebijakan dan berita ekonomi yang tak terduga.
Dampak Tarif AS-Cina terhadap Pasar Saham dan Treasury
Pengumuman mengenai potensi penerapan tarif 100% oleh AS terhadap produk Cina memicu reaksi berantai di pasar saham global. Indeks S&P 500 mengalami penurunan tajam, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak negatif pada pendapatan perusahaan dan prospek pertumbuhan ekonomi. Ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan Cina secara historis telah menyebabkan volatilitas pasar, dan pengumuman terbaru ini tidak terkecuali. Investor khawatir bahwa tarif yang lebih tinggi akan menyebabkan biaya impor yang lebih tinggi, mengganggu rantai pasokan, dan mengurangi daya saing perusahaan AS.
Pasar Treasury juga mengalami tekanan karena investor mencari tempat berlindung yang aman di tengah ketidakpastian. Permintaan akan obligasi pemerintah meningkat, menyebabkan imbal hasil turun. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa ketegangan perdagangan yang meningkat dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan mendorong bank sentral untuk mempertahankan suku bunga rendah atau bahkan menerapkan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut. Kombinasi penurunan saham dan kenaikan Treasury menunjukkan sentimen pasar yang sangat berhati-hati dan penghindaran risiko.
Penurunan Harga Bitcoin dan Aset Kripto Lainnya
Pasar kripto, yang dikenal dengan volatilitasnya, juga tidak kebal terhadap dampak pengumuman tarif AS-Cina. Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami penurunan harga yang signifikan karena investor mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko. Korelasi antara pasar saham dan kripto telah menjadi semakin jelas dalam beberapa bulan terakhir, dengan kripto sering bergerak sejalan dengan ekuitas. Ketika sentimen risiko investor memburuk, kripto cenderung menderita karena investor menjual aset yang lebih spekulatif.
Beberapa perusahaan yang terkait dengan Bitcoin seperti Coinbase, Bullish, dan MARA mengalami penurunan harga saham yang signifikan. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran tentang dampak ketegangan perdagangan yang meningkat terhadap industri kripto secara keseluruhan. Investor mungkin khawatir bahwa tarif yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat mengurangi adopsi kripto dan menghambat inovasi di ruang tersebut. Namun, sebagian pihak berpendapat bahwa penurunan ini dapat menjadi peluang membeli bagi investor jangka panjang yang yakin akan potensi kripto di masa depan.
Analisis Kinerja Saham Perusahaan Kripto Terkemuka
Beberapa perusahaan terkemuka di sektor kripto mengalami penurunan signifikan setelah pengumuman tarif AS-Cina. Coinbase (COIN), sebuah exchange mata uang kripto utama, mengalami penurunan yang mencerminkan sentimen negatif di pasar. Bullish (BLSH), sebuah perusahaan layanan keuangan kripto, juga mengalami kerugian yang cukup besar, yang menunjukkan bahwa investor menjadi kurang bersedia untuk mengambil risiko dalam ruang aset digital.
Metaplanet (MTPLF), sebuah perusahaan treasury Bitcoin yang berbasis di Jepang, mengalami penurunan yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan lain, tetapi masih mencerminkan dampak negatif dari ketegangan perdagangan yang meningkat. MARA Holdings, Inc. (MARA), sebuah perusahaan penambangan Bitcoin, mengalami salah satu penurunan paling tajam, yang mengindikasikan bahwa investor sangat khawatir tentang dampak tarif terhadap profitabilitas penambangan Bitcoin. Penurunan ini menyoroti sensitivitas perusahaan kripto terhadap perubahan dalam sentimen pasar dan kondisi ekonomi.
Kekhawatiran Terhadap Strategi Treasury Bitcoin
Selain penurunan harga saham jangka pendek, ada kekhawatiran yang berkembang tentang valuasi fundamental perusahaan treasury Bitcoin. Multiple-to-net asset value (mNAV) Strategy (MSTR) telah turun ke level terendah dalam 19 bulan, yang mengindikasikan bahwa perusahaan menghadapi tekanan yang meningkat. Analis memperingatkan bahwa mempertahankan mNAV di atas 1,0 sangat penting bagi perusahaan digital-asset treasury (DAT) untuk memperluas kepemilikan Bitcoin mereka. Nilai di bawah ambang batas ini dapat menunjukkan neraca yang melemah dan peningkatan tekanan konsolidasi di seluruh industri.
Strategy dan perusahaan serupa juga menghadapi tekanan yang meningkat dari struktur pembiayaan PIPE (Private Investment in Public Equity) yang digunakan untuk mendanai akuisisi Bitcoin mereka. Beberapa investor awal mungkin menghadapi kerugian yang signifikan karena saham treasury Bitcoin cenderung berkumpul menuju harga penerbitan PIPE yang didiskon. Kekhawatiran ini menyoroti risiko yang terkait dengan strategi treasury Bitcoin dan perlunya manajemen risiko yang hati-hati.