Tragedi pilu melanda Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, ketika bangunan musala ambruk dan menimpa sejumlah santri. Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis siang, dan hingga Jumat pagi, tim penyelamat terus berjuang untuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan bangunan. Upaya pencarian dan pertolongan melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, TNI, Polri, serta relawan dari berbagai organisasi. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing bangunan dengan hati-hati, mengingat kemungkinan adanya korban yang masih terjebak di dalamnya. Suasana duka menyelimuti lokasi kejadian, dengan keluarga dan kerabat para santri yang cemas menunggu kabar terbaru. Petugas medis juga disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang berhasil dievakuasi.
Update Terbaru Korban Tragedi Ponpes Sidoarjo
Hingga Jumat pagi, 3 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo telah mencapai tujuh orang. Dari total 110 korban yang berhasil dievakuasi, 103 santri dinyatakan selamat dan mendapatkan perawatan intensif. Penambahan jumlah korban meninggal terjadi setelah tim SAR menemukan dua jenazah lagi di antara reruntuhan pada pagi hari. Proses evakuasi terus dilakukan dengan harapan tidak ada lagi korban yang tertimbun.
Proses Evakuasi yang Menegangkan
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan. Petugas gabungan harus bekerja ekstra hati-hati untuk menghindari terjadinya longsoran susulan yang dapat membahayakan tim penyelamat dan korban yang masih hidup. Alat berat seperti crane digunakan untuk mengangkat puing-puing bangunan secara bertahap. Fokus utama pencarian adalah area tempat wudu musala, di mana diduga banyak santri yang sedang berada di sana saat kejadian.
Identifikasi Korban Meninggal
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah para korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi. Tim DVI Polda Jatim telah bersiaga untuk melakukan identifikasi melalui metode sidik jari, gigi, dan DNA. Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing menyatakan bahwa pihaknya akan proaktif menghubungi pihak keluarga korban untuk mempercepat proses identifikasi. Hasil identifikasi akan segera diumumkan kepada publik setelah proses selesai.
Pencarian Korban Terus Dilakukan
Meskipun sudah banyak korban yang berhasil dievakuasi, jumlah pasti santri yang masih berada di dalam reruntuhan belum diketahui. Petugas gabungan terus melakukan pencarian dan penyisiran di seluruh area reruntuhan. Tim SAR menggunakan berbagai metode, termasuk pendeteksi panas dan anjing pelacak, untuk mencari kemungkinan adanya korban yang masih hidup. Proses pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh area dinyatakan bersih dan tidak ada lagi korban yang tertimbun.