Donald Trump akhirnya memberikan tanggapannya terkait pengumuman Nobel Perdamaian 2025. Setelah namanya sempat disebut-sebut sebagai kandidat kuat, Trump harus mengakui keunggulan Maria Corina Machado, politikus oposisi Venezuela yang justru meraih penghargaan bergengsi tersebut. Kegagalan Trump ini sontak menjadi sorotan media internasional. Meski banyak pihak yang menolak klaim bahwa dirinya pantas menerima nobel, Trump tetap memberikan komentarnya terkait hal ini. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima telepon dari Maria Corina Machado. Dalam percakapan tersebut, Machado menyatakan bahwa dirinya menerima penghargaan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Trump atas dukungan yang selama ini ia berikan. Trump pun tak lupa memberikan pujian serta sedikit candaan terkait situasi ini. Dukungan Trump terhadap Machado memang bukan rahasia lagi, terutama pada masa-masa sulit Venezuela di tahun 2024. Lalu, bagaimana tanggapan lengkap Trump dan apa saja kontroversi yang menyertai pemberian Nobel Perdamaian kepada Maria Corina Machado? Mari kita simak selengkapnya.
Reaksi Trump Usai Gagal Meraih Nobel Perdamaian
Presiden Amerika Serikat ke-45 itu mengaku telah berbicara dengan Maria Corina Machado, penerima Nobel Perdamaian 2025. Dalam pernyataannya, Trump mengutip ucapan Machado yang mengatakan bahwa penghargaan tersebut diterimanya sebagai bentuk penghormatan kepadanya. Trump pun membalas dengan pujian dan sedikit berkelakar. Ia mengatakan bahwa Machado sangat baik dan ia tidak meminta Machado memberikan penghargaan itu kepadanya, meskipun ia merasa pantas menerimanya. Trump juga mengakui bahwa ia memang memberikan bantuan kepada Machado, terutama pada tahun 2024, ketika Venezuela mengalami masa sulit. Ia menambahkan bahwa warga Venezuela sangat membutuhkan bantuan dan ia senang bisa berkontribusi.
Trump menekankan bahwa bantuannya kepada Venezuela diberikan pada tahun 2024, yang juga merupakan tahun ketika ia mencalonkan diri sebagai pejabat. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa dukungan Trump terhadap Machado dan Venezuela mungkin memiliki dimensi politik. Terlepas dari itu, Trump menegaskan komitmennya untuk terus membantu negara-negara yang membutuhkan.
Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025
Komite Nobel memberikan penghargaan bergengsi tersebut kepada Maria Corina Machado atas perjuangannya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan demokrasi di Venezuela. Ketua Komite Nobel, Jorgen Watne Frydnes, menyatakan bahwa Machado menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas kerja kerasnya dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.
Machado dianggap sebagai sosok penting dalam menyatukan oposisi di Venezuela dan menjaga api demokrasi tetap menyala. Meskipun sempat dilarang memegang jabatan publik, ia tetap aktif dalam memperjuangkan perubahan di negaranya. Ia juga berhasil mendukung kandidat alternatif dari kubu oposisi, Edmundo Gonzalez Urrutia, dalam pemilihan umum.
Kontroversi di Balik Penghargaan untuk Machado
Pemberian Nobel Perdamaian kepada Maria Corina Machado ternyata tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pihak mengkritik Machado karena dianggap mendukung partai sayap kanan Israel, Likud, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Organisasi masyarakat Islam di Amerika Serikat, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), mengecam keras pemberian penghargaan tersebut.
CAIR menyebut Machado sebagai pendukung setia Likud, partai Zionis radikal di Israel. Mereka juga menuding Partai Likud pernah menyampaikan pidato yang menyerukan Reconquista (penaklukan) baru di konferensi Eropa. Selain itu, Machado juga disebut-sebut sebagai bagian dari kelompok sayap kanan Amerika Latin yang tunduk pada Amerika Serikat dan menaruh banyak simpati kepada Donald Trump. CAIR berpendapat bahwa Machado yang merupakan fanatik anti-Muslim dan pendukung fasisme Eropa tidak pantas bersanding dengan para peraih Nobel Perdamaian lainnya.