Harga emas dan perak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, didorong oleh kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik. Optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menjadi salah satu pendorong utama. Selain itu, ketegangan politik yang meningkat di berbagai belahan dunia turut memicu permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas dan perak. Lonjakan harga ini menandai babak baru dalam performa logam mulia, menarik perhatian investor di seluruh dunia.
Kenaikan harga emas dan perak ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, termasuk kekhawatiran terhadap inflasi dan pelemahan dolar AS. Investor mencari perlindungan nilai aset mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global, sehingga meningkatkan daya tarik emas dan perak sebagai investasi yang aman. Dengan berbagai faktor yang saling terkait, prospek harga emas dan perak diperkirakan akan tetap menarik untuk beberapa waktu mendatang.
Rekor Harga Emas Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pada perdagangan Senin (6/10/2025), harga emas ditutup pada US$ 3.960,41 per troy ons, melonjak 1,92%. Ini merupakan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya di US$ 3.865,45. Ini menandai pertama kalinya harga emas ditutup di atas level US$ 3.900 per troy ons, sebuah tonggak penting bagi pasar emas. Kenaikan ini melanjutkan tren positif emas, dengan kenaikan 2,7% selama dua hari berturut-turut.
Pada hari Selasa (7/10/2025), harga emas terus menguat, mencapai US$ 3.968,29 pada pukul 06.24 WIB, meskipun sedikit melemah sebesar 0,14%. Namun, logam mulia ini sempat menyentuh US$ 3.975 sekitar pukul 05.58 WIB, mencatat rekor intraday tertinggi sepanjang masa, mengalahkan rekor sebelumnya di US$ 3.968. Kinerja impresif ini menunjukkan momentum yang kuat di pasar emas.
Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Analis Marex, Edward Meir, menyoroti beberapa faktor yang mendukung reli harga emas. Perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintah AS yang berkelanjutan, semuanya berperan dalam mendorong harga emas lebih tinggi. Mundurnya pemerintah Prancis di bawah Perdana Menteri Sebastien Lecornu, hanya beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.
Sementara itu, penutupan pemerintah AS memasuki hari keenam, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal pekerja federal. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 50%, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral, permintaan aset safe haven yang kuat, dan pelemahan dolar AS. Harga emas spot pertama kali menembus level $3.000 per ounce pada bulan Maret dan $3.800 pada akhir September.
Analisis dan Prediksi Harga Emas Kedepan
"Fakta bahwa kita sudah sangat dekat dengan level $4.000 juga menunjukkan bahwa sebagian dana mungkin berusaha mendorong harga mencapai angka tersebut," kata Meir, dikutip dari Reuters. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat terjadi ketidakpastian ekonomi. Investor saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan pemangkasan tambahan 25 bps lagi diantisipasi pada Desember.
UBS dalam laporannya menyatakan, "Kami melihat alasan fundamental dan momentum yang kuat untuk harga emas melanjutkan reli, dan kini memperkirakan harga emas akan mencapai $4.200 per ounce pada akhir tahun." Prediksi ini mencerminkan keyakinan terhadap potensi kenaikan harga emas lebih lanjut.
Lonjakan Harga Perak Mencapai Rekor Tertinggi
Tidak hanya emas, harga perak juga mengalami lonjakan signifikan. Harga perak ditutup pada US$ 48,53 per troy ons pada Senin, mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan ini mengalahkan rekor sebelumnya di US$ 48,41 pada April 2011, atau 14 tahun terakhir. Kenaikan ini membuat harga perak menguat 3,3% selama dua hari berturut-turut. Logam perak juga menjadi incaran investor.
Performa Harga Perak Intraday
Namun, harga perak belum menyentuh rekor baru intraday. Harga perak spot sempat menyentuh $48,76 per troy ons pada perdagangan kemarin, mencapai level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Catatan ini hanya kalah dari rekor intraday tertingginya di US$ 49 pada April 2011. Meskipun belum mencetak rekor intraday baru, kinerja perak tetap mengesankan dan menunjukkan potensi pertumbuhan lebih lanjut.