Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran negara berkembang di panggung ekonomi global. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi aktif dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 Afrika Selatan 2025. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir langsung dalam acara tersebut, mewakili Indonesia dalam mendorong agenda inklusivitas, ketahanan global, penguatan peran Global South, serta memastikan bahwa Forum G20 benar-benar mewakili kepentingan seluruh bangsa. KTT G20 di Afrika Selatan ini menjadi sangat bersejarah karena menjadi yang pertama kali diadakan di benua Afrika, dengan mengusung tema Solidarity, Equality, dan Sustainability. Tema ini menandai berakhirnya estafet kepemimpinan Global South di G20, yang sebelumnya dipegang oleh Indonesia pada tahun 2022, dilanjutkan oleh India, Brasil, dan kini Afrika Selatan. Kehadiran Indonesia dalam KTT ini menjadi bukti nyata keseriusan dalam berkontribusi pada tata kelola ekonomi dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Partisipasi Indonesia dalam KTT G20 Afrika Selatan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut serta dalam dua sesi pembahasan penting selama KTT G20 di Johannesburg. Sesi-sesi tersebut mengangkat tema krusial mengenai ekonomi inklusif, pembangunan berkelanjutan, serta pembiayaan pembangunan yang adil. Selain itu, isu-isu strategis terkait pengurangan risiko bencana, perubahan iklim yang semakin mendesak, transisi energi menuju energi bersih, dan penguatan sistem pangan global juga menjadi fokus utama dalam diskusi. Partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini menunjukkan komitmennya untuk mencari solusi bersama atas tantangan global yang semakin kompleks. Indonesia aktif memberikan masukan dan berbagi pengalaman dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Keterlibatan aktif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Penegasan Poin Penting oleh Wakil Presiden Gibran
Dalam pidatonya di KTT G20, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan beberapa poin penting yang menjadi perhatian Indonesia. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi global harus berlangsung secara kuat, adil, dan inklusif. Untuk mencapai hal ini, dukungan pembiayaan internasional yang mudah diakses, dapat diprediksi, dan setara sangat dibutuhkan, terutama bagi negara-negara berkembang. Gibran juga menyampaikan bahwa upaya-upaya ini dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk penghapusan utang bagi negara-negara berkembang, mekanisme pembiayaan yang inovatif, pembiayaan campuran, serta transisi hijau menuju ekonomi yang berkelanjutan. Pernyataan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum internasional dan mendorong terciptanya sistem ekonomi global yang lebih berkeadilan.
Promosi QRIS Sebagai Solusi Digital Inklusif
Selain menyampaikan poin-poin penting dalam pidatonya, Wakil Presiden Gibran juga memamerkan solusi digital berbiaya rendah yang telah berhasil diterapkan di Indonesia, yaitu sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Inovasi ini dinilai sebagai contoh konkret bagaimana digitalisasi dapat mendukung inklusi keuangan dan memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan. QRIS telah terbukti mampu mempermudah transaksi keuangan bagi masyarakat luas, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan adopsi QRIS yang semakin meluas, diharapkan inklusi keuangan di Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Gibran juga mendorong dimulainya dialog G20 mengenai ekonomi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi keuangan yang semakin pesat.
Ketahanan Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis
Indonesia juga menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya sekadar agenda ekonomi, tetapi juga merupakan kebutuhan mendasar dan investasi strategis. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan Leaders' Report yang menyoroti bahwa sekitar 720 juta penduduk dunia masih menghadapi kondisi kelaparan. Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai sebagai salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Program MBG tidak hanya memberikan makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga turut mendorong pemanfaatan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, serta memperluas kegiatan ekonomi yang rantai pasoknya dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Pengurangan Risiko Bencana dalam Strategi Pembangunan
Pembahasan dalam KTT G20 juga menekankan pentingnya pengurangan risiko bencana sebagai bagian integral dari strategi pembangunan Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang berada di kawasan ring of fire, Indonesia menghadapi berbagai tantangan kebencanaan. Bencana tidak hanya bersifat alamiah, tetapi juga sebagian merupakan akibat dari tindakan manusia, seperti yang tercermin dari berbagai krisis kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Berbagai peristiwa ini menegaskan perlunya menempatkan kemanusiaan di pusat tata kelola global dan menjadikan G20 sebagai teladan dalam penanganan isu-isu kemanusiaan dan pengurangan risiko bencana.
