Harga emas terus menunjukkan tren positif di pasar global pada perdagangan awal Selasa (7/10/2025). Penguatan ini melanjutkan performa baik dari hari sebelumnya, didorong oleh berbagai faktor seperti ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve, serta ketidakpastian ekonomi dan politik yang melanda beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak hingga 50%, sebuah reli bersejarah yang didukung oleh pembelian berkelanjutan dari bank sentral, permintaan tinggi sebagai aset lindung nilai, dan pelemahan nilai tukar dolar AS. Level US$3.000 per troy ounce berhasil ditembus pada bulan Maret, dan harga terus merangkak naik melewati US$3.800 pada akhir September. Sentimen pasar yang kuat ini membuat emas semakin diminati sebagai investasi yang aman di tengah gejolak global.
Pergerakan Harga Emas di Pasar Spot dan Berjangka
Pagi hari ini, pergerakan harga emas di pasar spot dan berjangka menunjukkan tren yang variatif. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 06.27 WIB, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,14% atau 5,59 poin, mencapai level US$3.966,72 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS untuk kontrak Desember 2025 juga mengalami penguatan sebesar 0,23%, berada di level US$3.985,40 per troy ounce. Namun, pada pukul 14.57 WIB, harga emas di pasar spot berbalik melemah sebesar 0,43% atau 15,29 poin, turun ke level US$3.945,69 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,05% atau 1,9 poin, berada di level US$3.974,40 per troy ounce. Fluktuasi harga ini menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen dan faktor ekonomi global.
Pada pukul 11.36 WIB, harga emas di pasar spot kembali menunjukkan penguatan sebesar 0,34% atau 13,48 poin, mencapai level US$3.974,46 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex AS juga menguat sebesar 0,5% atau 19,9 poin, mencapai level US$3.996,20 per troy ounce. Namun, pada pukul 08.54 WIB, harga emas di pasar spot kembali berbalik melemah tipis sebesar 0,04% atau 1,42 poin, turun ke level US$3.959,56 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS untuk kontrak Desember 2025 masih terpantau menguat sebesar 0,13%, berada di level US$3.981,60 per troy ounce. Pergerakan harga yang naik turun ini mencerminkan volatilitas pasar emas yang sensitif terhadap perubahan sentimen dan data ekonomi.
Faktor-faktor Pendorong Reli Emas: Analisis Mendalam
Reli harga emas yang signifikan tahun ini didorong oleh kombinasi beberapa faktor penting. Salah satunya adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Suku bunga rendah cenderung membuat emas lebih menarik karena mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, ketidakpastian ekonomi dan politik global, termasuk perkembangan di Prancis, kekhawatiran inflasi di Jepang, dan penutupan pemerintahan di AS, juga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Analis Marex Edward Meir menyoroti bahwa upaya beberapa dana investasi untuk mendorong harga emas mencapai level psikologis US$4.000 juga berperan dalam reli ini. Kondisi ini didukung oleh fakta bahwa emas tidak memberikan imbal hasil, sehingga lebih menarik dalam lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi. Investor saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat bulan ini, diikuti oleh pemangkasan tambahan 25 bps pada Desember.
Dampak Kondisi Politik Global Terhadap Harga Emas
Kondisi politik di berbagai belahan dunia turut memengaruhi pergerakan harga emas. Di Prancis, pengunduran diri Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan kabinetnya hanya beberapa jam setelah dilantik memperdalam krisis politik di negara tersebut. Sementara itu, penutupan pemerintahan AS memasuki hari keenam, menimbulkan ancaman pemutusan hubungan kerja massal pegawai federal. Ketidakstabilan politik ini mendorong investor untuk mencari aset yang aman, seperti emas, sehingga meningkatkan permintaannya dan mendorong kenaikan harga. Sentimen ini diperkuat oleh kekhawatiran inflasi di Jepang, yang menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi dan menambah ketidakpastian di pasar keuangan global.
Prospek Harga Emas: Target dan Prediksi
Melihat kondisi pasar saat ini, UBS memberikan proyeksi optimis terhadap harga emas. Mereka mencatat bahwa faktor fundamental dan momentum masih mendukung reli emas, dan memperkirakan harga bullion akan mencapai US$4.200 per troy ounce pada akhir tahun ini. Proyeksi ini didasarkan pada ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, tingginya permintaan aset lindung nilai, dan pelemahan dolar AS. Namun, investor juga perlu mewaspadai potensi koreksi harga dan volatilitas pasar yang dapat dipengaruhi oleh perubahan sentimen dan data ekonomi yang tidak terduga. Pemantauan terhadap perkembangan politik global dan kebijakan moneter bank sentral tetap penting untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS di Pegadaian
Sejalan dengan rekor harga emas di pasar global, harga emas Antam, Galeri24, dan UBS di Pegadaian juga mengalami kenaikan pada Selasa (6/10/2025) dibandingkan dengan perdagangan kemarin. Berdasarkan laman resmi Pegadaian, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp2.356.000, melonjak Rp16.000 dari sebelumnya Rp2.340.000. Senada, harga emas UBS ukuran 1 gram juga naik menjadi Rp2.306.000 dari sebelumnya Rp2.275.000. Sementara itu, emas Galeri24 diperdagangkan di level Rp2.258.000 per 1 gram, lebih tinggi Rp28.000 dari harga Rp2.230.000 pada Senin (6/10/2025).
Harga emas paling murah hari ini untuk ukuran 0,5 gram tercatat untuk Antam adalah Rp1.231.000, Galeri24 Rp1.184.000, dan UBS dibanderol Rp1.247.000. Adapun, harga emas paling mahal untuk ukuran 1.000 gram antara lain Antam Rp2.293.559.000 dan Galeri24 Rp2.190.633.000. Emas UBS maksimal hanya ukuran 500 gram senilai Rp1.117.887.000.