Optimisme pasar terhadap potensi penurunan suku bunga telah memicu reli harga emas dan saham di Amerika Serikat, mencetak rekor baru yang mengesankan. Emas berjangka melonjak signifikan, mendekati level psikologis penting $4.000 per troy ons, didorong oleh lonjakan nilai logam mulia sepanjang tahun ini. Pasar spot emas juga mengalami kenaikan tajam, bertepatan dengan penutupan pemerintah federal AS yang memasuki minggu kedua, menunda rilis data ekonomi krusial. Situasi ini mendorong spekulasi bahwa bank sentral AS (The Fed) mungkin terpaksa membuat keputusan moneter dengan informasi yang terbatas.
Sentimen pasar yang mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter semakin kuat, dengan pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi pemerintah, menjadikannya aset lindung nilai yang menarik. Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak juga mengalami kenaikan harga yang signifikan, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Pasar saham AS pun turut merasakan dampak positifnya, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, didorong oleh sentimen bullish di berbagai sektor.
Kenaikan Harga Emas dan Faktor Pendorongnya
Harga emas mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh kombinasi faktor termasuk ekspektasi penurunan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi akibat government shutdown. Emas berjangka melonjak 1,7% menjadi US$3.948,50 per troy ons, mendekati level psikologis penting US$4.000. Logam mulia ini telah melonjak 50% sepanjang tahun ini, mencerminkan sentimen investor yang kuat terhadap aset safe haven.
Beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga emas meliputi:
- Ekspektasi penurunan suku bunga: Suku bunga yang lebih rendah membuat emas lebih menarik dibandingkan aset-aset yang menghasilkan imbal hasil seperti obligasi.
- Ketidakpastian ekonomi: Government shutdown di AS meningkatkan ketidakpastian ekonomi, mendorong investor mencari aset yang aman seperti emas.
- Permintaan investor: Investor mencari perlindungan terhadap potensi erosi nilai tukar mata uang utama.
Perak Mengikuti Jejak Emas
Tidak hanya emas, perak juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Perak naik 1% menjadi $48,08 per troy ons, yang merupakan nilai penutupan tertinggi sejak tahun 2011. Kenaikan harga perak ini sejalan dengan sentimen positif di pasar logam mulia secara keseluruhan dan mencerminkan meningkatnya permintaan untuk investasi dan penggunaan industri.
Rekor Baru di Pasar Saham AS
Pasar saham AS juga mencetak rekor baru, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai level tertinggi sepanjang masa. S&P 500 menguat 0,4% ke rekor penutupan ke-32 tahun ini, sementara Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi naik 0,7%, ditutup pada level tertinggi sepanjang masa untuk ke-31 kalinya pada tahun 2025. Dow Jones Industrial Average sedikit turun 0,1%.
Kinerja positif pasar saham AS didorong oleh beberapa faktor, termasuk:
- Optimisme terhadap prospek ekonomi: Investor optimis terhadap pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
- Kinerja perusahaan yang kuat: Laba perusahaan yang kuat terus mendukung harga saham.
- Minat pada sektor teknologi: Investasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan terus mendorong saham-saham teknologi.
Dampak AI pada Saham Teknologi
Saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 24% setelah menjalin kemitraan bernilai miliaran dolar dengan OpenAI untuk pusat data AI. Kenaikan ini menambahkan kapitalisasi pasar AMD lebih dari $63 miliar, kenaikan kapitalisasi pasar satu hari terbesar yang pernah tercatat. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan sektor kecerdasan buatan.
Kripto dan Sentimen "Debasement Trade"
Bitcoin, mata uang kripto terbesar, bertahan di atas US$125.000, setelah melonjak hingga US$126.273 pada akhir pekan lalu. Kenaikan harga Bitcoin dan emas didorong oleh apa yang disebut beberapa analis sebagai "debasement trade", di mana investor mencari aset non-fiat untuk melindungi nilai tukar dari erosi jangka panjang mata uang utama.
Investor melihat Bitcoin sebagai "emas digital" dan menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. Permintaan untuk aset kripto terus meningkat, didorong oleh adopsi yang lebih luas dan peningkatan kesadaran akan potensi jangka panjangnya.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Pasar
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi pasar, termasuk:
- Penutupan Pemerintah AS: Beberapa investor mengabaikan penutupan pemerintah AS, menganggapnya sebagai peristiwa berulang yang dampaknya kecil terhadap pasar.
- Musim Laporan Keuangan: Investor mengalihkan fokus mereka ke musim laporan keuangan kuartal ketiga yang akan segera dimulai.